Peternak Berharap Program Bagi-Bagi 10 Juta Ayam Bukan Program Politik

Peternak mengharapkan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) berupa bantuan bagi-bagi ayam gratis oleh Kementerian Pertanian tak sekedar program temporer menjelang tahun politik. Pengusaha peternakan berharap, program terkandung bisa berlangsung terdalam jangka panjang, karena sumber daya genetik ayam lokal Indonesia masih belum jadi fokus pemerintah selama 50 tahun terakhir.
“Program bagi-bagi ternak jangan sampai tetapi langkah temporer bersama cuma sekadar target politik,” kata Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Zulkarnain kepada Katadata, Selasa (3/7).
Dia pun mengungkapkan, untuk membimbing langkah pengkeaktifan sektor peternakan, pemerintah perlu melakukan peta (road map) jalan unggas lokal.
Sejumlah aspek yang perlu disertakan jauh didalam peta jalan tercantum antara lain mencakup pemurnian, konservasi, pengembangan pembibitan, budidaya, maka hilirisasi. Penjabaran yang detail diharapkan dapat mendorong keberlanjutan ayam ternak lokal.
(Baca : Kemendag Selidiki Penyebab Melambungnya Harga Daging Ayam)
Selain itu, Ade meminta pemerintah memperhatikan aspek bimbingan teknis kepada masyarakat. Sebab, perawatan ayam bagi masyarakat miskin dalam dalam jumlah agung, misalnya sekitar 50 ekor bisa jadi kendala. “Perlu perhatian serius tetapi masyarakat perdesaan sudah terbiasa memelihara ayam kampung secara pertradisionalan,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah panduan mengenai tata cara pemeliharaan hewan ternak lokal sebagaimana mengacu pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan & Kesehatan Hewan doang semestinya bisa dalam perhatian pemerintah. Pasal 10 UU mengamanatkan pemanfaatan sumber daya genetik murni Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan akan kembali melanjutkan program pembagian 10 juta ekor ayam jadi cela satu cara mengentaskan kemiskinan hadapan Indonesia. Rencananya program wujud disalurkan kepada 1.000 desa, 100 kabupaten, paling dalam 10 provinsi.
Dia mengklaim pihaknya telah melakukan pemetaan dan telah mengantongi data yang lengkap terkait wilayah penyebaranya. Program pun siap dilanjutkan dan didistribusikan tenggat akhir tahun. Amran menyebut, anggaran yang disiapkan Kementerian Pertanian kepada program bagi-bagi ayam terhormat mencapai Rp 2 tenggat 3 triliun.
“Dari mal ini juga kami berikan kandang lagi pakan batas bertelur, kontemporer pendampingannya kami lepas,” kata Amran.
(Baca: Mendag Minta Pedagang Gelontorkan Pasokan Ayam dalam 400 Titik)
Per satu rumah level rencananya hendak menerima sekitar 50 ekor ayam. Dengan nprogram tersebut, diharapkan masyarakat miskin hendak mendapatkan tambahan pendapatan Rp 2,2 juta per bulan dari sistem bantuan ternak ayam. Adapun masyarakat yang berhak menerima bantuan ialah mereka yang memegang pencetusan di bawah Rp 1,4 juta per bulan.
Karenanya, melalui program tersebut Amran berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat miskin dari sebelumnya sebesar Rp 1 juta per bulan berprofesi Rp 3 juta per bulan.