Jangan Cuma Senangnya, Ini 5 Fakta Pahit dalam Pernikahan yang Harus Diketahui

fakta-pahit-pernikahan fakta-pahit-pernikahan

Kalau ada yang bilang, “Ah..aku mau nikah aja deh, capek banget rasanya!”, sepertinya perlu ingat dulu fakta seputar pernikahan yang nggak semua orang ingat. Pernikahan itu singkapnlah tentang mem-posting foto dari tunangan sampai pernikahan ke media sosial. Pernikahan juga singkapn hanya tentang melakukan caption romantis dari setiap foto berdua dengan pasangan. Terlepas dari semua keromantisan yang melakukan seseorang kepengin menyusul menikah, ada hal yang nggak penuh orang ingat seputar pahitya pernikahan.

Memutuskan untuk membina rumah tangga singkapnlah ajang untuk menyelesaikan maluput. Ini justru permulaan untuk memulai urip baru di mana dua orang yang berjarak karakter dan isi kepala, urip dalam satu rumah. Mungkin karena adi yang memposting indahnya pernikahan, melahirkan orang berpikir, “wah..nikah kok kayaknya enak ya, foto berdua terus deh”. Fakta sebenarnya singkapn seperti itu. Khususnya bagi yang sudah menikah, pastinya akan paham tentang dalil pernikahan yang nggak semanis apa yang di pikiran orang-orang.

1.Tahun pertama pernikahan akan sangat menentukan. Semua sifat orisinal akan terlihat seengat tahap penyesuaian akan dimulai

Ketika sudah menikah, maka dari bangun tidur tenggat akan tidur lagi, yang dilihat adalah istri/suami. Perlahan akan paham kebiasaan-kebiasaannya. Sebaiknya tetap fokus  dengan hal-hal Benar saja dan yakin akan mampu mesesudahi fase awal pernikahan.

2.Memutuskan menikah bukan belaka sekadar saling mencintai dan merasa cocok. Ini adalah tentang bagaimana mempertahankan untuk saling mencintai sampai kapan pun

Menikah bukan sekadar modal cinta melainkan bagaimana agar tetap mencintai sungguhpun kondisi fisik sudah Bersilih. Mau nggak mau, saat sudah punya anak, segalanya akan Bersilih, yang dulunya dipuji punya tubuh seksi langsing, kini menjadi lebih berisi setelah memiliki anak. Apakah bisa tetap mencintai seperti dulu kala?

3.Pasangan nantinya beraksin menjadi sumber kebahagiaan. Yang berhak atas kebahagiaanmu adalah batang tubuhmu senbatang tubuh

Kalau ada yang berpikir menikah itu akan selalu dibahagiakan pasangan, berarti belum siap menikah. Hanya karena ia memilihmu, lalu akan selalu membahagiakanmu. Yang maklum bagaimana cara membuatmu bahagia adalah awakmu senawak. Jika menikah namun mengharapkan kebahagiaan, maka kamu akan kecewa.

4.Modal cinta saja nggak cukup. Keduanya layak punya tujuan yang klop dalam pernikahan

Menikah bukanlah seperti pacaran yang seringkali mengatakan kalimat “kita jalani dulu saja”. Itulah mengapa ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah. Salah satunya adalah apakah punya visi dan misi yang selaras atau nggak. Ini berpengaruh untuk diPerdebatankan agar nanti segalanya diselesaikan tanpa beban.

5.Faktanya, kemenyalaan setelah berumah tangga tak seindah meriahnya resepsi pernikahan

Dalam pernikahan, semua orang pasti merencanakan resepsi yang megah. Hal ini tentunya melangsungkan orang lain kepengin juga mengadakan resepsi yang lebih megah. Faktanya, kebernapasan selesai menikah jenjang lebih penting. Resepsi yang megah juga nggak menjamin pernikahan akan bahagia. Yang paling penting adalah bagaimana untuk sedahulu bertahan dengan berbagai permamenyimpangan dalam rumah tangga tenggat menemukan titik cerah.

Itulah kira-kira bukti seputar pernikahan yang nggak luber orang paham. Kunci utama dalam pernikahan adalah komunikasi. Segalanya bisa dikomunikasikan terlebih dulu. Dengan begitu, keduanya akan mesilaminya dengan mudah. Bukan tentang menakut-nakuti seseorang yang akan menikah, tetapi saja agar mereka lebih siap menjalaninya. Semoga bermanfaat!